Metro – Ketua kelompok tani, Pangat yang berada di wilayah Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, yang telah mendapatkan bantuan yang disalurkan dari DKP3 Kota Metro melalui Program Toko Tani Indonesia (TTI), diduga berbohong saat di konfirmasi awak Media terkait penerimaan bantuan tersebut.Rabo (30/11).
Saat di temui di kediamannya, Pangat mengungkapkan, dana bantuan dari program Toko Tani Indonesia (TTI) tersebut hanya sekali saja, yakni pada tahun 2019. Lalu terkait bantuan Program Toko Tani Indonesia (TTI) tersebut dirinya telah menerima bantuan berupa sejumlah uang dan mesin penggiling padi.
“Yang saya terima uang kas 60 juta dan sisanya berbentuk barang yaitu mesin mas, tapi itu juga hanya sekali saja hanya pada tahun 2019,”ungkapnya.
Lebih lanjut Pangat mengatakan kalau sejumlah dana sebesar 60 juta rupiah tersebut dipergunakan untuk membeli dan untuk biaya produksi penggiling padi, namun mirisnya program Toko Tani Indonesia (TTI) tersebut tidak berjalan.
“Dari awal bantuan mesin ini tidak berjalan mas, dan terbengkalai. Untuk dana yang 60 juta juga sudah lama abis, karena ya program seperti ini sama sekali tidak berjalan,”jelasnya.
Sementara itu menurut pimpinan perusahaan media pojokpost.com Hermoni mengatakan, dari data yang dipegang serta bukti-bukti transfer ke rekening. Bantuan dari Program Toko Tani Indonesia tersebut sudah turun dari tahun 2016 hingga tahun 2019.
“Dari bukti yang kami pegang jelas berarti pak Pangat berbohong. karena beliau mengaku hanya cair sekali saja, hanya pada tahun 2019. Lalu dana yang sebelumnya kemana kah,”paparnya.
Lebih lanjut, untuk memperjelas serta perimbangan berita yang dihimpun pihaknya telah mencoba mendatangi Dinas terkait, nemun Kepala dinasnya jarang ada di tempat. Sementara itu saat di konfirmasi melalui via handphone, Kepala DKP3 Kota Metro enggan memberikan penjelasan.
“Saya sudah coba hub melalu via handphone, WA dan mencoba datang ke Kantor pun beliau sulit untuk di mintai keterangan,” ungkapnya.(tim).